Selasa, 04 Maret 2008

Artalyta Suryani Bukan Bendahara PKB Lagi

Selasa, 4 Maret 2008 | 00:11 WIB
http://www.kompas.com/read.php?cnt=.xml.2008.03.04.00110992&channel=1&mn=1&idx=1

JAKARTA, SELASA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap seorang perempuan Artalyta Suryani (AS), orang yang disebut menyuap Ketua Tim Jaksa Kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Urip Tri Gunawan senilai Rp 6,1 miliar. Senin (3/3) dia ditetapkan sebagai tersangka dan resmi ditahan. Siapakah perempuan ini, dan apa kaitannya dengan pemilik PT Gajah Tunggal Tbk, Sjamsul Nursalim?

Berdasarkan penelurusan Persda Network, Artalyta Suryani adalah pengusaha kelas kakap. Dia dalah orang nomor dua di jajaran pemilik perusahaan PT Indonesia Prima Property Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan perumahan hotel dan apartement, puat pertokoaan dan perkantoran. Jabatannya Wakil Komisaris Utama, dan Komisaris Utama mantan Kapolri Jenderal (Purnawirawan) Dibyo Widodo. Perusahaan ini berkantor di Wisma Diners Club Lantai 3, Jalan Jenderal Sudirman Kavling 34, Jakarta.

Hingga 31 Mei 2007, komposisi saham PT Indonesia Prima Property ada pada dua pihak, yakni First Pacific Capital Group Limited sebesar 71,63 persen dan PT Gajah Tunggal Mulia sebesar 18,46 persen. Namun sejak 30 November 2007, komposisi saham berubah, 90,09 persen milik First Pacific, dan sisanya di tangan Gajah Tunggal Mulia.

Gajah Tunggal Mulia merupakan anak perusahaan PT Ganjah Tunggal Tbk, perusahaan pabrik ban milik Sjamsul Nursalim. Suami Artalyta yakni almarhum Surya Dharma adalah mantan bos PT Gajah Tunggal.


Artalyta adalah besan pemimpin Pakuwon Group Alexander Tedja sejak 9 Juni 2007. Putri sulung almarhum Surya Dharma-Artalyta, yakni Imelda Dharma dipersunting Eiffel Tedja, putra pengusaha putra sulung pemimpin Pakuwon Group Alexander Tedja-Melinda Tedja.

Selain aktif di perusahaan Artalyta sempat bergabung dengan partai. Dalam website PKByang ditayangkan Jumat, 16 November 2007, Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih mencantumkan Artalyta Suryani sebagai Bendahara Umum.

Ketua Dewan Syura PKB, HZ Arifin Junaidi mengakui Artalyta Suryani pernah ditawari untuk menggantikan Erman Suparno yang diangkat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Menurut Arifin, Artalyta adalah simpatisan PKB.

"Mungkin. Kalau nama (Artalyta Suryani) iitu betul Suryani Surya Dharma, istrinya Pak Surya Dharma Gajah Tunggal, beliau memang pernah ditawari Bendahara Umum PKB untuk menggantikan pak Erman Suparno hasil Muktamar Semarang yang diangkat jadi menteri sehingga meninggalkan jabatannya," kata Arifin Junaidi kepada Persda Network, Senin (3/3).

"Ibu Suryani Surya Darma, memang pernah ditawarkan untuk jabatan Bendahara Umum. Ketika pengurus PKB hasil reshuffle mau didaftarkan kepada Departemen Hukum dan HAM, nama-nama pengurus PKB buru-buru didaftarkan, di sana dicantumkahlah nama ibu Suryani Surya Dharma," ujar Arifin.

Arifin menegaskan, "Ini bukan dalih saya karena beliau tertangkap KPK. Boleh dilihat di sekretariat PKB, silakan cek di sana daftar hadir, beliatu tidak pernah ikut rapat DPP PKB. Saya sendiri belum pernah bertemu orangnya"

Menurut Arifin, orang dekat Ketua Umum Dewan Syura PKB Abdurrahman wahid (Gus Dur), belakangan, setelah dikonrifmasi secara langsung Artalyta tidak bersedia menjadi Bendahara DPP PKB. Karena tidak bersedia, dalam rapat maupun kegiatan DPP PKB tidak pernah lagi diundang. "Karena sudah terdaftar di Dephukham, untuk mengubahnya tidak gampang kan," kata Arifin.

Arifin memaparkan, selaku Ketua Tim Reshuffle Pengurus DPP PKB setelah Yenny Wahid jadi Sekjen PKB, ada beberapa fungsionaris DPP PKB yang digantikan yakni Bendahara Umum Erman Suparno dan Sekjen Lukman Edy menjadi Menteri Percepatan Pembangunan Desa Tertinggal, dan fungsionaris DPP PKB Rosehan HB merangkap Wakil Gubernur Kalsel, dan Nursyahbani Katjasungkawa merangkap Ketua DPW PKB DKI Jakarta.

"Karena banyak yang merangkap, maka ada direshuffle. Saat itulah Ibu Suryani Surya Dharma dinominasikan untuk Bendahara Umum menggantikan Pak Erman. Namun saat itu kami tidak punya nomor kontaknya, ternyata setelah didaftar beliau tidak bersedia jadi bendahara, " ujar Arifin.

Bendahara Umum PKB, H Aris Junaidi SE dihubungi terpisah juga mengatakan hal senada dengan Arifin. "Dulu, ibu Arthalyta sempat dicalonkan menggantikan Pak Erman Suparno. Namun menolak dengan alasan karena pengusaha tidak mau terkotak-kotak oleh partai. 'Saya tidak mau masuk paratai karena tidak mau terkotak-kotak. Teman saya ada di mana-mana, ya di PKB, PDIP, Golkar di partai lain juga ada'. Itu alasan ibu Arthalyta. Jadi Bendahara Umumnya tetap saya," ujar Aris.

"Tadi saya tahu dari tv, kalau yang ditangkap KPK Arthalyta Suryani. Karena tidak ada hubungannya dengan PKB, kami masih menunggu sikap resmi. Kebeteulan Mbak Yenny masih ada di London, pasti jadi kami belum bersikap. Tapi nanti secara indipu, pengurus pasti membesuk," ujar Aris. (Persda Network/Domuara Ambarita)

Tidak ada komentar: