Jumat, 16 Mei 2008

Anggota DPR Bawa Keluarga Plesir ke Argentina

JAKARTA, JUMAT- Aksi turun ke jalan yang dilakukan mahasiswa dan masyarakat semakin marak menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Usul dan desakan dari banyak pakar pun meminta pemerintah meningkatkan penghematan sebagai solusi alternatif agar tidak menaikkan harga BBM.

Di tengah situsi kalut demikian, sejumlah 12 anggota DPR dari Panitia Khusus Rancangan Undang-undang (RUU) Pemilihan Presiden membawa serta istri atau suami dalam kunjungan kerja ke Argentina, selama sembilan hari sejak Senin (/12/5) hingga Selasa (20/5).


Agenda resmi Pansus RUU Pilpres yang diterima Persda Network adalah studi banding hanya dua hari dari total sembilan hari. Jadwal pertama adalah bertemu dengan perlemen dan rapat bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dilangsungkan Rabu (14/5). Pertemuan dengan parlemen dilangsungkan dua jam, pukul 09.00-11.00 waktu setempat. Selepas makan siang, dilanjutkan pertemuan dengan Camara Nacional Electoral semacam KPU-nya Argentina, hingga pukul 17.00 waktu Argentina.

Kemudian kemarin, Kamis (15/5), rombongan Pansus RUU Pilpres rapat dengan Lembaga Penyelesaian Konflik Pemilu atau Electoral Management Body), juga dua jam, pukul 09.00- 11.00. Selain acara resmi pada dua hari itu, dan jadwal kepulangan, rombongan mengisi banyak bertamasya, yang di dalam jadwal dituliskan sighseeing City Tour. Misalnya, Kamis (15/5) selama empat jam sejak pukul 13.00, tamasya ke Delta Tigre, Provinsi Buenos Aires, Argentina, dan mengunjungi Colon Theatre.

Setengah hari ini, Jumat (16/5) diisi acara tamasya ke 9th Juli Avenue, Obalisk, Metropolitan Cathedral, Cabildo. Sore ini terbang ke negerinya Pele, Brasil dan menginap di Novotel Jeregua. Besok, Sabtu (17/5) dan lusa, dua hari penuh, dari pagi hingga malam, rombongan DPR bertamasya menjelajah Kota Sao Paolo. Barulah Senin (19/5) rombongan tinggal landas menuju Dubai, Uni Emirat Arab. Dari sana sebagian akan melanjutkan umroh, dan sebagin lagi kembali ke tanah air.

Anggota DPR melakukan kunjungan kerja dengan uang saku 500 dollar AS atau Rp 4,6 juta per hari/orang. Ada 12 orang anggota DPR masing-masing mendapat uang saku sebesar 500 dollar AS/hari ataus setara Rp 4,6 juta. Total per hari menghabiskan uang negara 6.000 dollar per hari atau 48 ribu dollar atau senilai Rp 441 juta dalam delapan hari. Tidak termasuk biaya untuk 10 orang staf.

Masing-masing mendapat uang saku 500 dollar Amerika Serikat atau setara Rp 4,6 juta per hari. Anggota DPR yang berangkat studi banding ke Argentina pada masa persidangan IV Tahun Sidang 2007-2008 mewakili semua fraksi di DPR, kecuali Partai Golkar dan Partai Demokrat. Jumlah rombongan yang berangkat 27 orang, dengan rincian 12 anggota DRP, dua istri anggota DPR, satu suami anggota DPR, 12 staf dan seorang istri staf.

Mereka yang berangkat berserta pasangan adalah Jacobus Mayongpadang biasa disapa Kobu (PDIP) beserta istri Emmy Rerung Rante, Hasril Azwar (PPP) beserta istri Nani Muliani, Badriyah Fayumi (PKB) beserta suaminya Abu Bakar. Kemudian Sudarsono (staf), beserta istrinya Evi Adiningrum. Telepon seluler Yasonna Hamonangan Laoly, Jacobus, Badriyah Fayumi, dan Patrialis Akbar, misalnya menjawab dengan kotak suara atau veronika berbahasa Argentina.

Ketua Fraksi PDIP Tjahjo Kumolo yang juga anggota Pansus RUU Pilpres mengaku tidak tahu tentang kabar keberangkatan anggota Pansus ke Argentina. "Saya juga anggota Pansus, tapi saya malah tidak tahu ada anggota Pansus yang kunker (kunjungan kerja)k e Argentina," ujar Tjahjo.

Tjahjo mengaku, bebrapa kali ikut kunjungan kerja DPR ke luar negeri. Dia pun mengaku pernah membawa serta istri bepergian. Karena itu, dia tidak mempermasalahkan bila ada anggota DPR yang membawa serta istri atau suaminya saat kunjungan kerja ke mancanegara. "Boleh saja membawa istri atau suami dengan syarat dibayar sendiri. Saya juga saat membawa istri membayar sendiri biaya-biaya untuk istri, mulai dari tiket pesawat, hotel dan makannya," ujar politisi PDIP ini.

Mengapa anggota DPR boleh membawa istri atau suami ke luar negeri? "Ada sekali waktu, anggota DPR baru sembuh dari sakit. Karena suaminya harus melakukan tugas, maka istri diikutkan untuk mendamping, dengan komitmen semua biaya ditanggung sendiri."

Diterangkan, Pansus RUU Pilpres memang sudah lama menjadawalkan studi banding ke Argentina, jauh hari sebelum ada rencan apemerintah menaikkan harga BBM. Setiap Pansus beranggotakan 50 orang. Namun karena semangat penghematan, maka yang berangkat untuk kunjungan kerja dibatasi hanya 10-12 orang anggota DPR.

Tjahjo juga mengatakan, tidak ada pos uang saku atau uang jalan bagi anggota DPR yang kunjungan kerja. "Istilah uang saku itu tidak ada. Yang ada uang keperluan misalnya untuk membayar hotel, tiket dan makan, yang besarnya tidak lebih 10 juta sehari," katanya.

Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) di DPR, Lukman Hakim Syaifuddin menegaskan tidak ada aturan melarang istri/suami anggota dewan untuk ikut serta dalam kunjungan kerja pansus RUU Pilpres DPR RI ke Argentina. Karenanya, ikut sertanya Nani Muliani, istri anggota FPPP Hasrul Azwar, tidak terlalu dipermasalahkan oleh Lukman. "Tidak ada aturan. Apalagi, kalau mengajak suami atau istri itu kan bayar dengan biaya sendiri," ujarnya.

Lukman mengaku tidak mempermasalahkan karena tidak mungkin kunjungan ke Argentina tersebut memakai uang anggaran DPR (negara). Tapi memang murni merogoh kocek pribadinya. "Pasti biaya pribadi lha. kalau tidak biaya pribadi lalu dari mana. Kan negara tidak membiayai istri pejabat," sambung dia.

Salah satu vokalis Senayan yang kerap menjadi narasumber wartawan ini juga tidak mempermasalahkan kunjungan sejumlah anggota dewan ke Argentina di saat kondisi negara tengah terpuruk seiring kabar rencana kenaikan harga BBM. ia mengaku kunjungan tersebut masih proporsional. "Kunjungan ke sana itu kan memang sudah terprogram lama. Anggarannya tersedia. Dan itu memang untuk keperluan RUU itu. Jadi saya melihatnya proporsional saja," lanjut Lukman. (Persda Network/Rachmat Hidayat, Hadi Santoso, Domuara Ambarita)

Klik juga:
http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/05/16/12131730/anggota.dpr.bawa.keluarga.plesir.ke.argentina

Tidak ada komentar: